OPINIRAKYAT.COM – Bencana banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu pada 21 September 2020 di beberapa desa Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi menyisakan trauma mendalam bagi masyarakat khususnya yang terkena dampak bencana alam ini.
Banjir bandang terjadi diduga karena adanya longsoran di gunung Salak yang di dorong dengan faktor hujan yang sangat deras dan cukup lama pada hari yang sama yang membuat air meluap dan menyeret tanah dan pasir dari gunung.
Kejadian ini menyebabkan 3 korban jiwa, puluhan warga luka-luka dan merendam ratusan rumah dari beberapa daerah yang terkena aliran air banjir bandang ini.
Bencana alam yang terjadi secara tiba-tiba sangat mengejutkan bagi para korban yang terdampak maupun yang tidak terdampak. Tidak hanya mengejutkan para korban yang sudah dewasa, bencana alam ini juga akan mengejutkan beberapa korban yang masih berusia balita. Beberapa anak yang menyaksikan langsung kejadian tersebut mengalami trauma seperti rasa cemas saat datangnya hujan dan khawatir takutnya terjadi banjir susulan.
Bencana alam seperti banjir bandang ini tentu saja merusak lingkungan, tempat tinggal, menghilangkan harta dan benda bahkan sampai menghilangkan nyawa warga yang terdampak.
Selain itu juga bencana alam dapat merusak psikis atau emosional warga yang terdampak karena kejadian yang mereka lihat adalah kejadian yang menimpa mereka secara mendadak dan menakutkan. Memori buruk tentang bencana alam ini akan terus menghantui dan terus diingat oleh korban dan menyebabkan trauma.